Selasa, 19 November 2013

PERAN KARYA SENI GRAFFITI SEBAGAI MEDIA KRITIK PEMERINTAH

September 15, 2012 by spidolterbang


 

Secara umum, definisi seni tidak dapat diukur dan dibatasi secara mutlak. Definisi tersebut mengacu pada tidak adanya standar resmi untuk menetapkan suatu karya termasuk dalam kategori seni atau bukan. Ada banyak definisi dari beberapa tokoh dunia dan Indonesia. Menurut Ki Hajar Dewantara, seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan bersifat indah, menyenangkan, dan dapat menggerakan jiwa manusia. Sedangkan menurut J.J Hogman, seni adalah sesuatu yang memiliki unsur idea, activities, dan artifacts.

Graffiti merupakan salah satu cabang seni yang dapat dinikmati dengan cara visual. Graffiti adalah coretan-coretan yang biasanya menggunakan tembok sebagai medianya dengan berisikan tulisan, simbol, atau kalimat yang di dalamnya terdapat perpaduan unsur garis, warna, bentuk, dan volume. Namun tidak menutup kemungkinan graffiti yang semakin berkembang menggunakan media lain seperti kendaraan untuk lembar kerja ekspresi seni.

Menilik pada sejarah graffiti, dahulu digunakan pada zaman Romawi sebagai media kritik atas ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan. Tulisan-tulisan tersebut di tempatkan pada tembok bangunan kosong dan dinilai strategis sehingga dapat dibaca oleh banyak orang. Graffiti tersebut bahkan sudah ada sejak zaman batu yang berfungsi untuk mengkomunikasikan perburuan pada suatu kelompok manusia primitif. Dengan menggunakan batu kapur, manusia primitif menggambarkan simbol hewan buruannya secara sederhana.

Fungsi graffiti dapat dikerucutkan menjadi beberapa hal yang sama walau berasal dari zaman yang berbeda. Fungsi inilah yang melatarbelakangi munculnya graffiti. Fungsi graffiti yang pertama adalah sebagai sarana ekspresi tentang ketakutan atau ketidakpuasan terhadap kondisi politik sosial yang ada. Kedua adalah sebagai wujud penyampaian pesan, pemberontakan, dan bahasa rahasia untuk menunjukan eksistensi dari suatu kelompok tertentu.

Salah satu bentuk graffiti yang menjadi perhatian penulis adalah “Menolak Lupa” dan “Antara Ada dan Tiada”. Graffiti tersebut dapat ditemukan di wilayah Kota Yogyakarta. Menolak lupa adalah judul untuk propaganda bahwa masyarakat tidak ingin melupakan sosok Munir. Munir tewas diatas pesawat Garuda Indonesia dalam perjalanan ke Belanda pada 7 September 2004 lalu, hasil otopsi menemukan racun arsenik dalam tubuh Munir (BBC Indonesia, 6 September 2012). Pembunuhan terencana yang dilakukan pada Munir tidak mendapat tanggapan serius dan hilang tanpa ada titik terang. Pesan itulah yang ingin disampaikan oleh bomber (pembuat graffiti) melalui gambar hitam putih berbentuk siluet wajah Munir dan bertuliskan menolak lupa. Kelemahan dari graffiti ini adalah tanpa adanya pengetahuan dari reader tentang siapa gambar tersebut, pesan dari graffiti ini tidak mungkin sampai. Tingkat pendidikan juga berpengaruh pada ketercapaian pesan ini dengan cara analisis gambar.

Berbeda dengan Menolak Lupa, graffiti lainnya bertuliskan Antara Ada Dan Tiada, sebuah siluet wajah dari Wakil Presiden Indonesia, Boediono. Berisikan pesan bahwa masyarakat kehilangan Boediono, tidak pernah ada di media untuk menyampaikan pesan pada masyarakat, walaupun pada kenyataannya berdasarkan surat keputusan, Wakil Presiden Indonesia adalah Boediono. Pada lukisan tersebut terdapat sebuah “tanda tanya” pada salah satu kerah baju, tempat dimana biasanya tanda jabatan melekat disana. Kelemahan dari graffiti ini adalah ambiguitas yang mungkin dilakukan pembaca. Gambar yang ada adalah Boediono, dan dibawahnya terdapat tulisan “Antara Ada dan Tiada”. Pembaca yang salah bisa saja mendefinisikan bahwa Boediono sedang berkata “Antara Ada dan Tiada”. Missunderstanding yang demikian dapat dipastikan tidak mendapat pesan yang dimaksud karena dinilai ambigu.

Menempatkan graffiti pada tempat yang dinilai strategis seperti trafficlight, pos becak, dan tempat-tempat umum lainnya akan membuat graffiti ini banyak dilihat orang. Namun, butuh pemahaman ganda untuk dapat mendefinisikan apa maksud dari bomber tersebut. Tidak semua orang paham dengan pesan yang hanya diwakili beberapa kata saja, butuh pengetahuan lebih dan wawasan yang luas untuk bisa “benar” dalam menangkap pesan menolak lupa dan antara ada dan tiada.

Graffiti khususnya menolak lupa dan antara ada dan tiada, memuat pesan khusus dan mengandung substansi dari iklan. Substansi tersebut meliputi tingkat effektifitas penggunaan kata dan adanya pengulangan di beberapa tempat yang berbeda. Dengan pengulangan, masyarakat dapat familiar dengan graffiti. Dengan kata yang sedikit dan mampu mewakili pesan yang terkandung adalah suatu seni tersendiri dalam dunia komunikasi. Namun, tidak menutup kemungkinan membuat sebuah kelemahan yang disebuat ambiguitas. Dengan demikian, graffiti ini mampu memberikan informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi dan menyampaikan pesan dengan benar dan efektif.

Unsur yang paling penting dalam komunikasi bukan sekedar pada apa yang kita tulis atau kita katakan, tetapi pada karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Jika kata-kata ataupun tulisan kita dibangun dari teknik hubungan manusia yang dangkal (etika kepribadian), bukan dari diri kita yang paling dalam (etika karakter), orang lain akan melihat atau membaca sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang dibangun dari fondasi integritas pribadi yang kuat (Prijosaksono dan Sembel, 2002).

Antara ada dan tiada ternyata mendapat tanggapan serius dari oknum tak dikenal, berdasarkan sumber dari salah satu web bomber. Banyak graffiti yang dengan sengaja ditutup dengan tempelan koran pada gambar maupun tulisan. Hal ini merupakan hal yang menarik. Sebuah graffiti sederhana mampu membuat aksi pro dan kontra.

Graffiti mampu memberikan perannya sebagai media kritik atas permasalahan sosial politik di Indonesia. Terbukti dengan kritik yang disampaikan, mendapat tanggapan dengan aksi menutup dengan tempelan koran sebagai wujud tidak setuju dengan pernyataan pada graffiti. Seni yang bukan hanya sebagai media hiburan namun mampu mengubah sudut pandang tentang suatu permasalahan. Menentukan benar atau salah adalah hak dari pembaca, sehingga peran dari karya seni ini hanya mampu sekadar mengekspresikan diri dan kembali kepada keputusan masing masing pembaca. 


Sumber: http://spidolterbang.wordpress.com/2012/09/15/peran-karya-seni-graffiti-sebagai-media-kritik-pemerintah-bridgingcourse04/

Cerita Pelukis Tembok (Graffiti)


Sempat Dibacok dan Dipalak Karena Graffiti

Dian Hutama menyelesaikan graffiti di Dusun Gowok, Caturtunggal, Depok, Sleman, Minggu (19/20). JIBI/Harian Jogja/Sunartono

Selasa, 21 Mei 2013 12:02 WIB |
Sunartono/JIBI/Harian Jogja | Dilihat: 856 Kali
|



Dimusuhi bahkan dibacok oleh beberapa anggota geng, seolah telah menjadi “makanan” bagi Dian Hutama. Hobinya melukis di tembok yang kerap menutupi coretan nama kelompok atau geng tertentu menjadi tantangan tersendiri baginya.


Dianggap tak berguna tak masalah asal seni graffiti karyanya bisa dinikmati masyarakat. Mungkin itulah yang ada di benak Dian Hutama, remaja asal Pakualaman, Kota Jogja, yang sudah lebih dari lima tahun menjadi pelukis jalanan. Ratusan tembok sudah dia sulap menjadi kanvas yang terlihat indah, jauh berbeda dengan coretan nama kelompok atau geng tertentu yang mengidentitaskan golongannya.

Sejak Sabtu (18/5) hingga Senin (20/5) kemarin. Dian bersama dua rekannya merampungkan proyek graffiti di salah satu tembok pinggir jalan di Dusun Gowok, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman. Di bawah terik matahari, ia bersama Damar dan Jati, rekannya, menyelesaikan karya langka.

Di dunia seni graffiti, Dian berasal dari komunitas Mr. Mace, sedangkan Jati dari Dos, dan Damar merupakan kelompok Mads. Ketiganya memiliki nama yang berbeda tetapi satu tujuan, yakni menjadikan ruang publik jauh dari aksi vandalisme.

Dian mengaku, banyak suka duka menjadi pelukis jalanan. Satu sisi, bangga ketika melihat karyanya bisa dinikmati banyak orang karena berada di area public space. Tetapi untuk menghasilkan itu memang tidak mudah dan butuh perjuangan. Tak jarang ia harus berhadapan dengan preman demi memperjuangkan media yang bakal dijadikannya untuk melukis. Merasakan bacokan demi graffiti pun pernah dia rasakan.

“Tahun 2008 silam saya dibacok di pelipis saat membuat graffiti di depan Hotel Ambarrukmo. Ketika saya melukis ada orang mendekat, entah dia mabuk atau bagaimana, dia langsung membacok saya,” ujarnya kepada Harian Jogja sembari menunjukkan bekas sabetan pisau di pelipis kanannya.

Sejak tiga tahun terakhir, ia menghindari membuat lukisan saat malam hari. Karena menurutnya hal itu cukup berisiko, sering didatangi preman, atau dimintai uang.

Bersama ketiga rekannya, ia menargetkan bisa menyelesaikan graffiti seluas sekitar 2,5 X 10 meter itu. Tak kurang dari Rp 1,5 juta dia habiskan hanya untuk mewarnai gambar itu. Selain mendapatkan sponsor untuk kebutuhan dasar lukisan, mereka juga merogoh kocek pribadi.

“Mudah-mudahan cepat selesai,” kata pria yang sejak sekolah di bangku menengah hobi melukis graffiti ini.

Dian juga mengaku prihatin dengan banyaknya coretan nama geng dan kelompok tertentu di seputaran Jogja. Bahkan tak jarang setelah hasil karyanya tiba-tiba diberikan coretan orang tak bertanggungjawab. Selain itu minimnya kepedulian masyarakat terhadap graffiti menjadikannya sebagai lokasi pemasangan pamflet atau poster. “Sebaiknya jangan asal menutupi karya orang lain. Kadang pamflet juga,” kata dia.

Wall Street Arts – Jakarta Paris Graffiti Exhibition

30 Friday Jul 2010




Perkembangan Seni jalanan atau disebut sebagai Street Art di Indonesia kini semakin mendapat pengakuan, setahu saya di Indonesia sampai saat ini tidak banyak bentuk apresiasi terhadap seni yang berkembang di jalanan tersebut yang dapat masuk kedalam ranah galeri, baik galeri komersil maupun non-profit, hanya ada beberapa ruang pamer/galeri saja yang dapat menerima dan memamerkan karya Street Art, sebut saja Ruang Rupa yang merupakan galeri non-profit dan yang baru-baru ini juga sempat saya bahas di blog ini adalah pameran tunggal Darbotz di D gallerie.



Di bulan July ini tidak tanggung-tanggung, ada 13 Street Artist yang berpameran di sebuah galeri yang terkenal sering sekali mengangkat dan mempertunjukan dunia kesenian Indonesia, Salihara. Pameran yang diberi Judul Wall Street Arts ini adalah sebuah pameran grup graffiti pertama yang diakui dan dipamerkan di Galeri Salihara, pameran ini menampilkan 7 Street Artist dari Indonesia, 6 Street Artist dari Perancis dan Farhan Siki serta Soni Irawan sebagai Guest Artist.

Bila teman-teman belum sempat datang ke Salihara, saya sarankan untuk segera datang kesana, karena pameran yang berlangsung sampai dengan tanggal 2 Agustus 2010 ini dapat memuaskan dahaga anda para pecinta Street Art, ada nama-nama para Street Art yang pasti sudah anda kenal karena karyanya sering sekali kita lihat di berbagai sudut kota Jakarta seperti Bujangan Urban, Darbotz, Kims, Nsane5, Popo, Wormo dan Tutu. Buat teman-teman yang memang sudah mengenali dan bahkan hidup di dunia Street Art pasti juga mengenal nama-nama legendaris para Street Artist yang berasal dari Perancis, sebut saja Ceet, Colorz, Gilbert, Kongo, lazoo dan Sonic.




Gilbert | 'Francois' | Spray & Acrylic on Canvas | 208x161cm | 2010


LEFT Popo | 'Belatung' | Spray paint & Acrylic on Canvas | 2010 | RIGHT Popo | 'Ufo PLPP' | Spray Paint on Canvas | 2010


Tutu | 'The Casings' | mixed media | 2010

Saya rasa pameran Wall Street Arts ini akan menjadi pemicu serta gelombang mulai diakuinya Street Art di dalam perkembangan Seni di Indonesia, memang sih bila dibandingkan dengan dinegara lain, perkembangan Street Art di Indonesia bisa dibilang cukup tertinggal jauh, karena di negara-negara Eropa karya Seni jalanan sudah lebih dulu diakui dan di apresiasi layaknya pure art, contohnya adalah seperti adanya karya para Street Art di pameran Seni rupa besar di Grand Palais, Perancis. Serta adanya majalah seni rupa kontemporer seperti Juxtapoz. Sedangkan di Indonesia, graffiti para Street Art masih dianggap sekedar karya Vandalisme yang tidak mendapat apresiasi.


Darbotz | 'I clean your god damn wall #1' | mixed media on Canvas | 100x100cm | 2010


Lazoo | 'Alphabet City' | Spray & Marker on Canvas' | 210x160cm | 2010

Mudah-mudahan di lain waktu akan ada pameran serupa yang tanpa ‘ditemani’ Guest Artists, saya kok merasa pameran ini rada nanggung dalam menampilkan karya para Street Artist, karena dengan adanya nama Farhan Siki dan Soni Iriwan yang merupakan seniman dengan ciri khas lukisan bagaikan sebuah karya Street Art, pameran ini seperti belum berani benar-benar mengangkat para Street Artist tersebut dan harus ‘ditemani’ oleh seniman yang sudah mempunyai nama. Secara keseluruhan, pameran Wall Street Arts – Jakarta Paris Graffiti Exhibition ini layal di beri pujian dan apresiasi, khususnya kepada Galeri Salihara.



Exhibition Name : Wall Street Arts
Place : Galeri Salihara
Curator : Alia Swastika
Time : 10 Juli – 2 Agustus 2010
Artist : Indonesia (Bujangan Urban, Darbotz, Kims, Nsane5, Popo, Wormo dan Tutu), Perancis (Ceet, Colorz, Gilbert, Kongo, lazoo Sonic). Guest Artist (Farhan Siki, Soni Irawan)


Sumber: http://outoftheboxindonesia.wordpress.com/2010/07/30/wall-street-arts-jakarta-paris-graffiti-exhibition/#comment-490

Membuat Tulisan Graffiti di photoshop


Kategori: Tutorial Photoshop
buka dokumen baru
Caranya pilih menu file><New



Untuk ukurannya atur sesuai dengan keinginan.

Mengatur ukuran brush

Caranya pilih brush tool atau tekan huruf B pada keyboard.

Untuk mengatur jenis dan ukuran brush lihat pada gambar di bawah ini :





Mengatur warna

Atur warna sesuai keinginan.

Untuk mengatur warna :



Jika belum ada tampilan seperti ini pada lembar kerja photoshop silahkan lihat menu yang ada di deretan atas pilih windows >< color atau lebih gampang tekan F6 pada keyboard.

Jika langkah mengatur ukuran brush dan warna sudah selesai,sekarang kita mulai untuk membuat suatu tulisan graffiti.

Di sini kita akan menggunakan pen tool untuk membuatnya,

Pilih Pen Tool pada tools photoshop atau tekan saja huruf P pada keyboard,




Jika penggunaan Pen Tool sudah selesai dan tampilannya seperti ini





Dan selanjutnya klik kanan di tengah lembar kerja




Pilih stroke patch lalu tampil kotak dialog :




Karna yang akan kita gunakan brush maka kita pilih brush,

Setelah brush sudah terpilih lalu tekan OK.

Dan hasilnya seperti ini :



Lalu tekan enter pada keyboard dan hasil selanjutnya seperti gambar di bawah :





Setelah tulisan bentuk graffiti yang kita buat sudah selesai,

Sekarang kita rubah warnanya,,,

Caranya kita seleksi dahulu area dalam tulisan,tekan huruf W pada keyboard lalu kita klick pada tengah tengah tulisan graffiti yang kita bikin







Setelah area tengah graffiti terseleksi lalu kita pilih paint bucket tool atau tekan huruf G
pada keyboard.

Setelah itu warnai graffiti dengan cara click di tengah graffiti (pada area yang terseleksi)

Dan hasilnya Sbb :




Untuk menghilangkan titik titik seleksi tekan Ctrl+D..




Sekian dulu dari saya,jika kurang jelas silahkan tulis komentar di kolom komentar yang tersedia,

Terimakasih.

Perbedaan Mural dan Graffiti

Nah kalo agan agan belum tau nih perbedaan Graffiti dengan Mural,

Grafiti (juga dieja graffity atau graffiti) adalah coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu. Alat yang digunakan pada masa kini biasanya cat semprot kaleng. Sebelum cat semprot tersedia, grafiti umumnya dibuat dengan sapuan cat menggunakan kuas atau kapur.
Sejarah Grafitti





Grafiti di Pompeii. Grafiti ini mengandung tulisan rakyat yang menggunakan bahasa Latin Rakyat dan bukan bahasa Latin Klasik.

Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, grafitty digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu.

Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida. Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui seorang pharaoh (Firaun) setelah dimumikan.

Kegiatan grafiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeii. Sementara di Roma sendiri dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk kristen yang pada zaman itu dilarang kaisar.

Grafiti pada zaman modern







Fungsi grafiti
Bahasa rahasia kelompok tertentu.
Sarana ekspresi ketidak puasan terhadap keadaan sosial.
Sarana pemberontakan.
Sarana ekspresi ketakutan terhadap kondisi politik dan sosial.



Gang grafiti

Yaitu grafiti yang berfungsi sebagai identifikasi daerah kekuasaan lewat tulisan nama gang, gang gabungan, para anggota gang, atau tulisan tentang apa yang terjadi di dalam gang itu.
Tagging graffiti

Yaitu jenis graffiti yang sering dipakai untuk ketenaran seseorang atau kelompok. Semakin banyak graffiti jenis ini bertebaran, maka makin terkenallah nama pembuatnya. Karena itu grafiti jenis ini memerlukan tagging atau tanda tangan dari pembuat ataubomber-nya. Semacam tanggung jawab karya.


ITU MERUPAKAN GRAFITTI,SEDANGKAN MURAL

Mural
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas




Mural adalah cara menggambar atau melukis di atas mediadinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya.

Berbeda dengan grafiti yang lebih menekankan hanya pada isi tulisan dan kebanyakan dibuat dengan cat semprot maka mural tidak demikian, mural lebih bebas dan dapat menggunakan mediacat tembok atau cat kayu bahkan cat atau pewarna apapun juga seperti kapur tulis atau alat lain yang dapat menghasilkan gambar.

Jadi bentuk karya seni grafitti dengan mural dapat disimpulkan bahwa sebenarnya memiliki makna yang berbeda, walaupun nampak dari contoh karyanya sama. Tapi perbedaan dari makna kedua karya tersebut tak menyulut semangat untuk tetap berkreasi dan menghasilkan suatu karya cipta yang membanggakan untuk diri kita sendiri maupun untuk kalangan umum.
 
Sorry gan kalo gambar kurang memuaskan hehe...

Sumber:Wikipedia

Tutorial Membuat Graffiti di Tembok

Nah ini kita mau belajar membuat Graffiti di tembok, simak nihh...



Sebelum Anda belajar seni gambar grafiti Anda harus memahami bahwa tujuan utama menggunakan huruf grafiti adalah untuk menarik perhatian pemirsa. Oleh karena itu, surat-surat biasanya dicat dengan warna-warna cerah dan Anda harus memahami skema warna sambil menerapkan mereka pada seni. Namun, saat Anda mulai menggambar huruf grafiti, Anda perlu mengetahui aspek-aspek tertentu dari menulis grafiti. Dalam teknik menulis, biasanya, surat-surat tumpang tindih satu sama lain untuk batas tertentu yang perlu disesuaikan dengan benar untuk memastikan bahwa mereka terbaca. Aspek penting lainnya adalah surat-surat yang diambil dengan efek 3D.




Berikut adalah beberapa trik tentang bagaimana Draw huruf grafiti
Untuk memulai dengan menulis grafiti, Anda perlu pensil untuk menggambar huruf. Bertanya-tanya tentang mendapatkan ide untuk menggambar huruf?Well, ada banyak situs di mana Anda bisa mendapatkan ide-ide pada font grafiti. Beberapa situs menyediakan pilihan untuk memasukkan teks dan membuat surat grafiti font yang dipilih.Mengambil bantuan dari situs tersebut dan salin style untuk menggambar huruf di atas kertas.
Sementara menggambar huruf di atas kertas, pastikan bahwa Anda mulai dengan stroke ringan dari pensil. Setelah bingkai surat-surat yang dibuat, Anda dapat mengisi surat-surat dengan warna.Namun, saat menggambar surat-surat penting bahwa Anda tetap dalam pikiran panjang teks tertentu yang Anda ingin menulis dengan huruf grafiti. Bentuk dan ukuran huruf harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga mereka terlihat sempurna di atas kertas sesuai persyaratan. Oleh karena itu, penting untuk menarik garis besar semua teks dengan pensil stroke ringan sehingga Anda dapat menghapus bagian-bagian yang tidak terlihat baik.
Sebagai gambar grafiti pada dasarnya digunakan untuk menangkap perhatian, Anda dapat memilih warna-warna cerah untuk meningkatkan efek gambar Anda. Mulai dengan menelusuri garis-garis dari teks dengan spidol halus. Sebelum warna menggunakan Anda harus memutuskan warna yang dapat menghasilkan efek maksimal. Setelah Anda lengkap dengan garis-garis besar, gunakan warna yang berbeda untuk teduh di dalam dan di luar garis-garis besar untuk membuat efek 3D. Warna sisa bagian dari surat-surat menggunakan warna-warna terang lainnya.
Bagian akhir dari cara menggambar huruf grafiti adalah untuk menarik bayang-bayang dari huruf.Bayang-bayang memaksimalkan efek dari teks dan memberikan twist untuk seluruh gambar. Bayang-bayang drop harus dibuat dengan warna terang di bawah karakter. Sekarang Anda siap dengan teks grafiti untuk Anda gunakan.
Jika Anda tertarik untuk merancang huruf grafiti di dinding, Anda harus memperoleh keterampilan dengan awalnya menggambar huruf pada selembar kertas atau gambar. Tanda persegi panjang di dinding dengan bantuan kapur atau arang untuk memilih daerah di mana Anda ingin menempatkan gambar. Anda bahkan harus menarik garis dari teks dengan menggunakan arang atau kapur karena mereka dapat dengan mudah dicat di atas jika terjadi kesalahan. Draw grid kecil di dalam persegi panjang untuk membagi ke dalam kotak kecil yang akan membantu Anda menarik surat-surat Anda dalam proporsi yang tepat. Setelah Anda selesai dengan garis besar huruf grafiti, menghapus grid atau cat dengan cat diencerkan. Sebelum menggunakan warna pada huruf dan lukisan bayangan, pastikan bahwa latar belakang telah mati sepenuhnya. Mulai melukis dengan daerah terbesar pertama dan rincian, kemudian.
Grafity 3D
Graffiti banyak sekali jenisnya mulai dari abstrak, wildstyle, bubble, dan 3 dimensi. Dalam posting ini saya ingin member sedikit penjelasan bagaimana cara membuat graffiti 3 dimensi.
1. Pertama-tama yang harus anda lakukan adalah membuat sketsa gambar di sebuah kertas.
2. Lalu anda mencari tembok kosong dan anda cat dasar putih agar warna pada pilox dapat menyatu pada tembok.
3. setelah itu siapkan sketsa graffiti 3 dimensi yang telah anda buat.
4. siapkan pilox yang telah anda persiapkan.
5. apabila anda masih pemula dan ragu-ragu (masih takut) memegang pilox sebaiknya anda membuat sketsa di tembok tersebut menggunakan pensil terlebih dahulu, namun apabila sudah professional anda langsung saja menggunakan pilox namun sebaiknya jangan menggunakan pilox warna hitam terlebih dahulu.
6. oh iya jangan lupa sebelum anda membuat sketsa di tembok sebaiknya anda siapkan MAL. Apa itu MAL? Mal adalah sebuah alat yang di gunakan untuk penggaris di tembok, Mal terbuat dari kertas/karton/triplek/Koran. Cara membuat MAL yaitu siapkan missal karton anda potong menjadi dua bagian terus anda lipat lurus. Dan ujungnya yang lurus itulah yang akan di gunakan sebagai penggaris pada tembok.
7. setelah MAL siap dan anda sudah membuat sketsanya di tembok lalu anda mulai mewarnai sketsa yang anda buat di tembok tersebut. Agar graffiti 3 di ensinya timbul anda harus menyiapkan warna yang pas missal untuk bentuknya warna hijau muda kemudian shadownya harus warna hijau agak gelap agar warna yang di hasilkan menyatu
8. lalu mewarnai pada graffiti tersebut agar kelihatan rapi dan indah sebaiknya menggunakan MAL yang telah anda buat tadi.
9. setelah itu hasil graffitinya sudah rapi tinggal anda beri blur hitam dan putih pada shadownya.
10. kemudian anda akan menghasilkan graffiti berbentuk 3 dimensi.
11. semoga berhasil dan sukses. Maju terus graffiti di Indonesia. “respect to art”.
Graffiti: Teknik Outlining

Secara umum, pembuatan graffiti dibuat dengan outlining dulu. Ada banyak buku yang membahas tentang teknik-teknik outlining yang canggih-canggih, tapi dasar dari outlining adalah sebagai berikut.
Saat yang tepat untuk melakukan outlining adalah di awal dan di akhir pembuatan graffiti. Outline di awal adalah sebagai guide untuk memandu flow kita dalam membuat graffiti. Dengan outline awal itu kita jadi tahu dimana filling harus dilakukan. Setelah kita selesai membuat outline awal, tentunya setelah itu kita akan menggarap filling, background, 3D, touch-up dan yang lain-lainnya. Semua itu bukan tidak mungkin akan sedikit menutupi dan mengacaukan outline awal.
Jadi sebaiknya di akhir graffiti, re-trace lagi outline untuk mendapatkan gambar yang maksimal rapihnya. Tapi pastikan dulu semua sudah dilakukan sebelum re-trace. Jadi re-trace benar-benar dilakukan di paling akhir.
Saat melakukan outlining, posisi spray yang terbaik adalah paralel dengan tembok dan kalau bisa sedekat mungkin agar garisnya tegas dan tajam.
Outline yang pertama adalah yang akan paling menggambarkan hasil akhir graffiti kita, jadi jangan ragu untuk menghabiskan banyak waktu di outline awal. Jika salah mengambil garis, buatlah garis baru dan pastikan garis yang salah itu bisa ditutupi dengan filling nantinya

Jenis Dan Macam-Macam Graffiti

Seni graffiti memiliki berbagai macam jenis yang dari bentuk tulisan, warna, cahaya dan gambar. Diantaranya adalah:

Bubble

merupakan jenis graffiti dengan ciri khas lekukan bulat dan mengunakan line tebal

Wildstyle

merupakan graffiti perpaduan berbentuk paduan atau huruf yang sulit dibaca

Stencil

merupakan suatu gambar yang dibuat pola untuk dicat diatas pola tersebut

Roll up / Blockbuster

merupakan tulisan tebal dengan warna hitam dan putih

Stiker

merupakan design grafis boomber untuk menyebarkan nama/brand/character design mereka

Throw up

merupakan sebuah nama mereka yang dicat secara cepat

3D

merupakan seni graffiti tingkat tinggi dengan perpaduan warna dan cahaya yang menciptakan objek tiga dimensi

Wildstyle 3D

merupakan graffiti 3 dimensi yang mempunyai font tak terbaca dengan perpaduan warna yang ekstreme

Mural

merupakan gambar atau wajah orang yang dilukiskan dalam ditembok

Tagging

merupakan tullisan/tanda tangan nama pembuat graffiti0


Jenis Jenis Graffiti


Sekelompok pasukan dengan mengenakan sweater dan masker sambil menenteng cat semprot di tangan mulai berjalan menelusuri jalan-jalan di tengah kota besar Indonesia. Beberapa saat mereka sempat berdiam diri di bawah fly over, dengan pandangan penuh arti menatap tembok-tembok yang kosong dan kusam tersebut. Sedetik kemudian tangan-tangan mereka mulai menyemprot tembok tersebut dengan cat semprot. Tidak ada yang tahu apa yang mereka ciptakan saat itu, sampai keesokan paginya para pengguna jalan mulai terheran-heran dengan karya para bomber tersebut. Dan karya inilah yang kita kenal sebagai “graffiti”.

graffiti Karya Seni Tinggi Graffiti sekarang mulai memasuki masa keemasannya, selain di Indonesia sendiri, di Amerika atau tepatnya di Brooklyn Museum sering diadakan pameran graffiti yang kini disebut juga sebagai seni kontemporer. Berbagai bomber profesional seperti Crash, Lee, Daze, Keith Haring dan Jean-Michel Basquiat menjadi pahlawan dalam seni graffiti. Sekitar 22 bomber ikut berpartisipasi dalam pameran ini. Lain di Amerika lain pula di Australia. Negara yang satu ini bahkan menjadikan graffiti sebagai lomba publik yang selalu memiliki jumlah peserta yang sangat banyak.

It's my Style
Aliran atau gaya dalam graffiti cukup banyak, namun “tag” merupakan salah satu dasar yang harus dimiliki oleh para bomber. Tag merupakan gaya dalam menulis atau membuat gambar-gambar atau tulisan sehingga menarik, biasanya para bomber memiliki ciri khas masing-masing pada tag-nya tersebut. Selain tag ada pula yang disebut throw-up atau biasa disebut fill-in, ini adalah sebuah teknik menggambar dengan sangat cepat dengan menggunakan dua hingga tiga warna, di mana kecepatan menjadi tujuan utama dalam gaya yang satu ini.

Paling seru dalam graffiti ialah apa yang di sebut dengan wildstyle. Gaya ini adalah sebutan di mana seorang bomber dapat melakukan apa saja, baik itu dari segi desain atau pun pemilihan warna, dan karya yang paling ekstrim menjadi sesuatu yang paling menarik di sini. Para bomber pun saling menghasilkan karya-karya yang terkadang membuat seseorang harus memperhatikan dengan seksama maksud dan arti dari karya-karya mereka tersebut.

Graffiti Art atau Vandalism
Graffiti dahulunya adalah dianggap seperti pedagang kaki lima yang hanya bisa merusak keindahan/pemandangan kota(VANDALISM)....tetapi di zaman sekarang ,,graffiti sudah dianggap sebagai KARYA SENI(ART)...

Sebenarnya...apakah graffiti itu art atau vandalism....??
Sebuah tanda tanya besar bagi orang yang belum menguasai apa arti graffiti...
di sini anda dapat mengetahi itu...!!

Dinding-dinding di sepanjang Jalan Tamblong yang semula putih bersih, kini sedikit berwarna. Kini, selain dipenuhi oleh "flyers" dan poster yang ditempel sembarangan, coretan-coretan jahil yang dibuat dengan cat semprot, juga mulai memenuhi dinding-dinding tersebut. Bikin mata orang-orang yang lalu lalang, mau nggak mau seperti tersihir untuk melihat atau sekadar melirik. Katanya sih, itu adalah graffiti, coretan yang dibuat untuk mengekspresikan kebebasan.

Graffiti yang berasal dari bahasa Yunani "graphein" (menuliskan), diartikan oleh wikipedia.org sebagai coretan pada dinding atau permukaan di tempat-tempat umum, atau tempat pribadi. Coretan tersebut, bentuknya bisa berupa seni, gambar, atau hanya berupa kata-kata. Graffiti yang banyak bertebaran di jalanan kota Bandung, masih sebatas coretan kata-kata yang merupakan identitas geng atau malah hanya berupa nama. "Itu masih bisa dikategorikan sebagai seni, walau mungkin pada levelnya berbeda, ya," ungkap Roy, seorang pelaku graffiti yang sempat belia temui ketika membuat satu graffiti di sebuah distro di bilangan Jalan Burangrang, Jumat (9/12).

Penggunaan cat semprot untuk bikin sebuah graffiti, sudah mulai dikenal di New York, akhir tahun 60-an. Coretan pertama dengan cat semprot, dilakukan pada sebuah kereta subway. Seorang bernama Taki yang tinggal di 183rd Street Washington Heights, selalu menuliskan namanya, entah itu di dalam kereta subway, atau di bagian luar dan dalam bis. Taki183, gitu bunyi tulisan yang ia buat menggunakan spidol. Taki ini seperti ingin nunjukkin identitas dirinya. 183 yang ia tulis setelah namanya, nunjukkin tempat tinggalnya.

Gara-gara coretannya tersebut, orang-orang di seluruh kota jadi kenal dengan Taki, lewat coretan-coretan misteriusnya. Di tahun 1971, mister Taki ini diinterview oleh sebuah majalah terbitan New York. Dari situlah, kepopuleran Taki diikuti oleh anak-anak seluruh New York. Anak-anak ini tertarik karena kepopuleran bisa diperoleh dengan hanya menuliskan identitas mereka --disebut juga tagging-- pada bus atau kereta yang melewati seluruh kota. Semakin banyak nama atau identitas seorang anak, sudah pasti ia akan semakin populer.

Setelah spidol, media yang kemudian biasa digunakan adalah cat semprot, yang dipakai untuk nge-bomb (istilah untuk menyemprot) bagian luar kereta. Karena semakin banyaknya orang-orang yang bikin tagging, nggak heran kalau setiap writers, pengen punya style sendiri. Dari situ, mereka nambahin warna-warna yang eyecatching, efek-efek khusus, bahkan mereka mencoba untuk menuliskan namanya lebih besar. Dengan bantuan cat semprot, pengerjaan graffiti ini lebih cepet beres.

Makanya, untuk mengantisipasi tagging yang mulai mewabah, pihak kepolisian setempat sampai melarang penjualan cat semprot pada anak-anak di bawah umur. Saking banyaknya pelaku graffiti, di Meksiko pun diberlakukan aturan serupa. Bahkan, setiap pembeli cat semprot harus menunjukkan identitas yang jelas dan menyertakan alasan untuk apa cat semprot itu digunakan.

"Bikin graffiti di public space itu seperti punya gengsi sendiri. Selain itu adrenalin bakal terpacu, karena takut dikejar polisi atau gangster," kenang Roy, yang pernah ke-gap sama gangster pas bikin graffiti di public space. Yup. Selalu public space yang menjadi sasaran para seniman jalanan ini untuk berkreasi. "Sebagian orang ada yang nganggep graffiti sebagai karya seni, tapi nggak sedikit juga yang bilang kalau coretan-coretan itu malah ngerusak," kata Radi, seorang mahasiswa seni lukis Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB.

Jika graffiti ini dilakukan tanpa seizin pemilik tempat, perbuatan ini dapat dikategorikan sebagai tindakan vandal. Mungkin banyak di antara Belia yang belum tau apa itu arti vandalisme. Vandalisme bisa diartikan sebagai tindakan yang merusak properti orang lain. It means, graffiti atau mural yang dilakukan tanpa izin di tempat-tempat umum, bisa dikategorikan sebagai vandalisme. Sementara, banyak orang yang berpendapat, kalau graffiti di dinding-dinding jalan, masih lebih baik daripada dinding-dinding tersebut kotor, tidak terawat, dan penuh dengan tempelan flyers atau brosur-brosur yang nggak penting.

Kalau Belia lewat Jalan Siliwangi, mata terasa lebih segar karena ngeliat mural di sepanjang dinding jalan, pasti setuju kalau karya seni yang seperti itu bukan termasuk perbuatan vandal. "Iyalah. Soalnya mural di Siliwangi itu legal kok. Pihak Pemda, sekitar dua tahun lalu, pernah ngasih proyek itu buat kita," kata Yogie, yang bareng Radi, jadi konseptor pembuatan mural tersebut.

Mural yang berarti lukisan pada permukaan yang lebar, memang terasa lebih legal dibandingkan dengan graffiti yang berkesan liar. "Bedanya sih, mungkin hanya pada medianya aja ya. Kalau graffiti banyak pake cat semprot, sementara mural make cat tembok. Kalau nyeni atau nggaknya ya, tergantung yang liat. Nggak ada parameter khusus," lanjut Yogie.

Senada dengan Yogie, Roy pun bilang kalau bagus atau jelek itu relatif. "Susah sih, kalau mau bilang bagus atau jelek. Isi tulisan-tulisannya, mungkin dibilang jelek tapi malah keinget terus sama yang baca. Tapi graffiti di film Alexandria saya bilang butut, sementara orang lain mungkin bilang itu bagus," tandas Roy sembari memberi contoh.

Legal atau nggaknya sebuah karya di jalanan, bagi Roy yang juga lulusan FSRD ini, tetap dinilai sebagai sebuah karya. "Di Jogja, graffiti dan mural malah dilegalkan. Pemerintah setempat ngebolehin, bahkan menyediakan lahan untuk para street art berkarya. Sementara di Bandung, belum ada pelegalan seperti itu. Beda ceritanya kalau lu punya duit," katanya sedikit berapi-api.

Alih-alih sebagai tindakan vandal, graffiti, mural, tagging, dan sebagainya adalah merupakan kebebasan berekspresi. Tetapi, kebebasan berekspresi saat ini masih didominasi oleh kaum berduit, yang mampu membeli tempat untuk menumpahkan kreativitasnya. Sementara para seniman jalanan, mesti sembunyi-sembunyi atau malah kejar-kejaran dengan pihak aparat hanya untuk berkreasi. "Seniman yang jelas-jelas bikin karya di privat place aja sempat dibakar aparat, apalagi street art yang berkarya di public space," lanjut Roy.

Setiap seniman punya style masing-masing untuk mengekspresikan karyanya. Makanya, tidak sedikit seniman yang malah "bersaing" untuk bisa menciptakan karya bagus di tempat yang lebih lebar, misalnya, atau untuk meraih kepopuleran. Selain saingan, ada juga proses pembelajaran yang diturunkan dari seniman yang tergolong kelas senior kepada juniornya. "Yang baru belajar biasanya jadi kenek dulu. Kerjaannya masih sebatas ngewarnain, atau bantuin yang gampang. Seniornya, yang bikin sketsa di kertas dan di dinding," ujar Roy.

Proses bikin graffiti atau mural kurang lebih sama. Pertama, sketsa dibuat pada kertas, lalu kemudian sketsa tersebut dipindahkan ke dinding. "Yang lebih gampang sih, si sketsa udah "ditembakkin" pake proyektor, jadi nggak perlu bikin sketsa di tembok. Tapi, ya, gengsinya mungkin lebih turun kalau dibantu pake proyektor," kata Roy lagi.

Nggak sedikit duit yang dikeluarin untuk bikin satu graffiti atau mural. "Untuk bikin gambar di tembok yang berukuran sedang, bisa habis kira-kira dua puluh kaleng cat semprot. Sementara ini (garasi distro yang sedang dibuat graffiti-red) abis 40an kaleng," jelas Roy.

Sayang banget kan kalau hanya ngabisin cat semprot untuk tulisan-tulisan yang nggak ada maknanya, atau malah bikin sebel orang yang liat. Radi dan Yogie pun punya pendapat serupa. "Kalau mau bikin graffiti atau mural, mending sekalian yang edun, daripada hanya tulisan atau gambar yang teu kaharti."katanya.

Graffiti sampai kapan pun mungkin bakal jadi kontroversi. Di satu pihak bakal bilang kalau graffiti itu perbuatan vandal, tapi pihak yang lain mengartikan seni, kebebasan berekspresi. Lain halnya di Yogyakarta, yang setiap seniman bebas berkarya, pihak pemerintah pun nggak perlu repot-repot ngejar-ngejar seniman yang bandel. Karya yang nggak bikin sakit mata, lebih-lebih sakit hati, tentu bakal diapresiasi dengan baik oleh masyarakat. Kebebasan berekspresi bisa saja diredam, tapi nggak bisa dihentikan.*

Senin, 11 November 2013

Graffiti Bagi Pemula, Simak Tipsnya

Menggambar graffiti bisa sangat triky. Karya
Anda pertama kali mungkin terlihat 'menyeramkan' hingga orang lain menertawakannya. Hanya saja dengan banyak berlatih, anda bisa menjadi seniman besar.

Alasannya, ya, graffiti adalah seni dan disini kita tidak sedang membahas soal graffiti di dinding atau kereta. Kita berbicara graffiti di atas kertas dengan pensil atau ilustrator.

Menurut para master graffiti, pemul akan menghadapi tahapan sulit untuk menjadi seorang graffer---julukan seniman graffiti---handal. Tapi tidak ada kata tidak mungkin. Bila Anda menyukai aktivitas ini dan memulainya, ada beberapa tips membantu yang perlu diketahui mengenai seni menggambar graffiti.

   Tiga pendekatan pertama

  • Cara termudah: Tulis teks dalam huruf-hurup tebal dengan ruang lebar di antara mereka. Kemudian beri kontur di sekiling huruf-huruf tadi untuk membuat terlihat lebih funky. Setelah itu arsir dan warnai.
  • Cara moderat: Gambar garis luar kata-kata yang hendak anda buat tanpa membuat sketsanya terlebih dulu, huruf demi huruf... Lalu bentuk dan isi outline tersebut dan tambahkan efek.
  • Cara tersulit: Sketsa komposisi, tentukan gelap terang, kedalaman, dan efek saat berproses.

  • Bagi pemula, pakar di howtodrawguide.com, menyarankan menggunakan sketsa bantuan sebanyak mungkin. Berikut tahapan dasar yang mesti dilakukan para pemula 
  • Pertama akrabkan diri Anda dengan gaya graffiti dengan mengamati dan membuat studi komposisi sebanyak mungkin yang bisa Anda temukan. 
  • Buat sketsa huruf-huruf yang anda ingin gambar. Mulailah dengan suatu yang sederhana, seperti nama Anda. 
  • Pikirkan gaya yang Anda ingin gunakan dan putuskan satu saja, seperti huruf-huruf balon misal. 
  • Buat garis luar atau outline setiap huruf sebelum menggambar keseluruhan cobalah untuk mencocokkan gaya yang Anda pilih. 
  • Kreatiflah, buat setiap huruf tampil luar biasa. Jangan menggambar dengan cara matematis. Graffiti adalah perkara seni, bukan ilmu pasti. 
  • Tambahkan bayangan, kedalaman terhadap teks Anda untuk memberi efek 3D yang mantap. 
  • Hitamkan garis-garis anda dengan ilustrator atau marker, terutama di garis luar, lalu hapus bagian-bagian tak penting. 
  • Beri warna dan tambahkan detail-detail yang bisa membuat gambar lebih hidup. Lakukan lagi dan lagi. Terus berlatih dan mencoba menggambar model-model lebih sulit setiap pekannya. 

Jumat, 08 November 2013

Sejarah dan Ulasan Tentang Graffiti

Sejarah


Grafiti di Pompeii. Grafiti ini mengandung tulisan rakyat yang menggunakan bahasa Latin Rakyat dan bukan bahasa Latin Klasik.
Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, grafitty digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu.
Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida. Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui seorang pharaoh (Firaun) setelah dimumikan.
Kegiatan grafiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeii. Sementara di Roma sendiri dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk kristen yang pada zaman itu dilarang kaisar.

Grafiti pada zaman modern


Grafiti pada Tembok Pemisah Israel di Israel-Palestina.
Adanya kelas-kelas sosial yang terpisah terlalu jauh menimbulkan kesulitan bagi masyarakat golongan tertentu untuk mengekspresikan kegiatan seninya. Akibatnya beberapa individu menggunakan sarana yang hampir tersedia di seluruh kota, yaitu dinding.
Pendidikan kesenian yang kurang menyebabkan objek yang sering muncul di grafiti berupa tulisan-tulisan atau sandi yang hanya dipahami golongan tertentu. Biasanya karya ini menunjukkan ketidak puasan terhadap keadaan sosial yang mereka alami.
Meskipun grafiti pada umumnya bersifat merusak dan menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan kebersihan kota, namun grafiti tetap merupakan ekspresi seni yang harus dihargai. Ada banyak sekali seniman terkenal yang mengawali kariernya dari kegiatan grafiti.

Fungsi grafiti

  • Bahasa rahasia kelompok tertentu.
  • Sarana ekspresi ketidak puasan terhadap keadaan sosial.
  • Sarana pemberontakan.
  • Sarana ekspresi ketakutan terhadap kondisi politik dan sosial.

Hukum


Grafiti yang dibuat sebagai bentuk penolakan terhadap RUU APP
Pada perkembangannya, grafiti di sekitar tahun 70-an di Amerika dan Eropa akhirnya merambah ke wilayah urban sebagai jati diri kelompok yang menjamur di perkotaan. Karena citranya yang kurang bagus, grafiti telanjur menjadi momok bagi keamanan kota. Alasannya adalah karena dianggap memprovokasi perang antar kelompok atau gang. Selain dilakukan di tembok kosong, grafiti pun sering dibuat di dinding kereta api bawah tanah.
Di Amerika Serikat sendiri, setiap negara bagian sudah memiliki peraturan sendiri untuk meredam grafiti. San Diego, California, New York telah memiliki undang-undang yang menetapkan bahwa grafiti adalah kegiatan ilegal. Untuk mengidentifikasi pola pembuatannya, grafiti pun dibagi menjadi dua jenis.

Gang grafiti

Yaitu grafiti yang berfungsi sebagai identifikasi daerah kekuasaan lewat tulisan nama gang, gang gabungan, para anggota gang, atau tulisan tentang apa yang terjadi di dalam gang itu.

Tagging graffiti

Yaitu jenis graffiti yang sering dipakai untuk ketenaran seseorang atau kelompok. Semakin banyak graffiti jenis ini bertebaran, maka makin terkenallah nama pembuatnya. Karena itu grafiti jenis ini memerlukan tagging atau tanda tangan dari pembuat atau bomber-nya. Semacam tanggung jawab karya.